Ekspor Batu Bara Semakin Anjlok Di Tahun 2025

TRIBUNGROUP.NET Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia mengalami penurunan signifikan sebesar 19,10% secara kumulatif pada periode Januari–Mei 2025. Negara tujuan ekspor utama seperti China, India, dan Jepang menjadi penyumbang terbesar penurunan nilai dan volume ekspor tersebut.

Dalam paparan resminya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa batu bara, bersama dengan besi dan baja serta crude palm oil (CPO), merupakan tiga komoditas unggulan ekspor non-migas Indonesia.

“Nilai ekspor besi dan baja naik 11,02%, ekspor CPO dan turunannya naik 27,89%, tapi nilai ekspor batu bara justru turun 19,10%,” ungkap Pudji dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Penurunan Tajam Ekspor Batu Bara ke Tiga Negara

Pudji merinci bahwa tiga negara menjadi penyumbang utama penurunan ekspor batu bara Indonesia:

  • China: Nilai ekspor turun 37,34%, volume turun 19,39%
  • India: Nilai ekspor turun 21,64%, volume turun 9,68%
  • Jepang: Nilai ekspor turun 36,11%, volume turun 22,68%

Ketiga negara ini sebelumnya dikenal sebagai konsumen utama batu bara Indonesia, namun terjadi penurunan baik dari sisi permintaan maupun volume pengiriman.

Isu Batu Bara Kalori Tinggi? BPS: Butuh Kajian Tambahan

Terkait spekulasi bahwa China dan India tengah beralih ke batu bara berkalori tinggi, Pudji menilai perlu dilakukan kajian teknis lebih lanjut.

“Untuk melihat ada atau tidaknya peralihan ke batu bara berkalori tinggi, dibutuhkan kajian lebih lanjut. Data sementara belum bisa memastikan keterkaitan hal tersebut,” katanya.

Sebagai informasi, Indonesia memang dikenal sebagai eksportir batu bara dengan kadar kalori menengah ke bawah, sementara beberapa negara konsumen besar mulai melirik batu bara kalori tinggi demi efisiensi energi dan pengurangan emisi.

Berita Lain  Viral 4 Sekuriti Beach Club di Bali di Hajar Bule, 1 Hampir Tewas

Komposisi Ekspor Non-Migas RI

Dalam periode Januari–Mei 2025, ketiga komoditas unggulan (besi-baja, batu bara, dan CPO) menyumbang 29,01% dari total ekspor non-migas Indonesia.

Kondisi ini menjadi sinyal penting bagi pengambil kebijakan dan pelaku industri untuk mengevaluasi strategi ekspor dan pengelolaan sumber daya energi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *