TRIBUNGROUP.NET – Banyak orang merasa tidak percaya diri ketika kulitnya menggelap setelah terlalu lama beraktivitas di bawah sinar matahari. Kondisi ini sering disebut tanning, yang membuat kulit tampak kusam atau gosong. Meski tampak mengganggu, perubahan warna kulit ini sebenarnya wajar terjadi dan umumnya bisa kembali cerah.
Proses Tanning pada Kulit
Menurut Spesialis Dermatologi, Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpDVE, SubspOBK, FINSDV, FAADV, tanning terjadi ketika sel melanosit di kulit memproduksi lebih banyak melanin sebagai respons terhadap paparan sinar ultraviolet (UV).
“Sel kulit yang mengalami peningkatan pigmen akan luruh secara alami dalam siklus pergantian kulit, sekitar 14 hingga 28 hari, lalu digantikan oleh sel baru yang belum terpapar sinar matahari,” jelas dokter yang akrab disapa dr Darma tersebut, Selasa (30/9/2025).
Namun, ia menambahkan, proses ini tidak selalu berjalan sempurna. Faktor usia, jenis kulit, hingga frekuensi paparan sinar matahari yang berulang bisa memperlambat kembalinya kulit ke warna semula.
Berapa Lama Kulit Bisa Cerah Kembali?
Setiap orang memiliki waktu pemudaran tanning yang berbeda-beda. Menurut dr Darma, rata-rata kulit bisa kembali cerah dalam waktu 7–10 hari setelah paparan berkurang.
“Jika tanning cukup dalam atau regenerasi kulit lambat, prosesnya bisa memakan waktu 2–4 minggu. Bahkan, dalam kasus tertentu seperti setelah liburan panjang dengan paparan intens, pemulihan kulit bisa berlangsung berbulan-bulan,” ujarnya.
Dengan demikian, kesabaran menjadi kunci. Kulit membutuhkan waktu untuk memperbarui diri secara alami.
Cara Mempercepat Pemudaran Tanning
Meski normal, banyak orang ingin mempercepat proses kembalinya kulit cerah. Dr Darma menyarankan beberapa langkah sederhana yang aman dilakukan, antara lain:
Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Tabir surya dengan SPF 30+ perlu dipakai bahkan ketika berada di dalam ruangan. Sunscreen membantu mencegah tanning bertambah parah akibat paparan sinar UV yang menembus kaca atau lampu tertentu.
Eksfoliasi Ringan
Menggunakan scrub lembut atau produk dengan kandungan AHA/BHA 2–3 kali seminggu bisa membantu mengangkat sel kulit mati berpigmen. Namun, hindari eksfoliasi berlebihan yang bisa menimbulkan iritasi.
Menjaga Kelembapan dan Hidrasi
Kulit lembap lebih cepat melakukan regenerasi. Gunakan pelembap setiap hari dan pastikan asupan air cukup agar kulit sehat dari dalam.
Produk Pencerah Kulit
Bahan aktif seperti vitamin C atau niacinamide dalam krim pencerah dapat membantu mempercepat pemulihan warna kulit sekaligus menambah kilau alami.
Dengan kombinasi perlindungan dan perawatan lembut, kulit berpotensi pulih lebih cepat dari tanning.
Kondisi yang Membuat Kulit Sulit Kembali Cerah
Meski tanning bersifat sementara, ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan kulit tetap tampak gelap dan tidak memudar dengan mudah. Dr Darma menjelaskan dua di antaranya:
Hiperpigmentasi pasca-inflamasi: Pigmentasi berlebih akibat peradangan, misalnya dari jerawat atau luka, sehingga muncul bercak gelap yang lebih sulit hilang.
Melasma: Bercak kecokelatan di wajah yang dipicu oleh perubahan hormon, seperti saat kehamilan atau konsumsi pil KB. Melasma biasanya lebih sulit diatasi karena faktor hormonal dan paparan sinar matahari yang berulang.
“Jika kulit tidak kunjung kembali cerah tanpa penyebab jelas atau muncul gejala lain seperti rasa gatal dan mudah lelah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kulit untuk evaluasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Kulit yang menggelap akibat paparan sinar matahari pada dasarnya bisa kembali cerah seiring dengan siklus regenerasi alami. Waktu yang dibutuhkan berkisar antara satu hingga empat minggu, tergantung kedalaman tanning dan kondisi kulit masing-masing individu.
Perawatan sederhana seperti menggunakan sunscreen, eksfoliasi lembut, menjaga hidrasi, dan mengaplikasikan produk pencerah dapat membantu mempercepat prosesnya. Namun, apabila penggelapan kulit terjadi akibat kondisi medis tertentu seperti melasma atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi, diperlukan penanganan lebih lanjut dari tenaga medis profesional.
Dengan pemahaman yang tepat, tanning tidak lagi menjadi hal yang merisaukan, melainkan bagian dari mekanisme alami tubuh dalam melindungi diri dari sinar matahari.
