TRIBUNGROUP.NET – Ledakan gas yang mengguncang Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, terus menyisakan duka mendalam bagi warga. Peristiwa yang terjadi pada Jumat lalu itu menghancurkan belasan rumah dan menyebabkan sejumlah korban luka berat. Data terbaru dari pemerintah kota memperlihatkan jumlah pengungsi serta kondisi para korban yang masih membutuhkan penanganan serius.
Jumlah Pengungsi Bertambah
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mencatat, hingga Sabtu (13/9/2025), jumlah warga yang terpaksa mengungsi akibat ledakan bertambah menjadi 54 jiwa dari 16 kepala keluarga (KK). Sebelumnya, angka pengungsi dilaporkan hanya 52 jiwa.
“Jumlah yang mengungsi 16 KK, 54 jiwa,” ungkap Satiri Ahmad, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemkot Tangsel.
Para pengungsi saat ini ditempatkan di Musala Da’arun Naim, yang difungsikan sebagai tempat penampungan sementara. Fasilitas tambahan seperti matras, kasur lipat, dan selimut telah disiapkan. Kebutuhan logistik juga terus didistribusikan, mulai dari sembako, makanan siap saji, buah, air mineral, hingga elpiji dan lauk pauk beku.
Korban Luka Berat Dirujuk
Ledakan tersebut menimbulkan korban dengan kondisi serius. Salah satunya adalah Agus, warga yang mengalami luka bakar hingga 90 persen. Ia semula dirawat di RS Hermina Tangerang Selatan, namun pada Sabtu pagi dirujuk ke RSUD Tarakan, Jakarta, untuk mendapat perawatan lebih intensif.
Selain Agus, sejumlah korban lain juga masih dirawat di RS Hermina. Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor DH Inkiriwang, memastikan tim medis terus memantau perkembangan kondisi mereka.
Pemerintah Siapkan Kontrakan Sementara
Sebagai solusi jangka pendek, Pemkot Tangsel menyatakan akan menyiapkan rumah kontrakan bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal. Fasilitas tersebut diharapkan bisa mengurangi beban warga yang rumahnya rusak berat akibat ledakan.
“Penanganan jangka pendek untuk pengungsi oleh Pemkot akan disegerakan untuk memfasilitasi kontrakan,” ujar Satiri.
Untuk jangka panjang, rumah-rumah warga akan diperbaiki melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi. Pemkot menegaskan komitmennya agar para korban bisa kembali menempati hunian yang layak.
Belasan Rumah Rusak
Hasil pendataan terbaru menunjukkan, ada 14 rumah warga yang terdampak. Dari jumlah tersebut, tiga rumah mengalami kerusakan berat, empat rusak sedang, dan tujuh lainnya rusak ringan.
Jumlah ini lebih besar dari laporan awal yang hanya menyebut delapan rumah rusak. Selain kerugian material, ledakan juga mengakibatkan tujuh warga terluka.
Kondisi Korban di Rumah Sakit
- Enam korban masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina Tangsel. Berikut detail kondisinya:
- Satu keluarga di lokasi kejadian:
- Agus – luka bakar 90%, kini dirujuk ke RSUD Tarakan
- Riski Raditia Pratama – luka bakar 12%
- Rini Andriani – luka bakar 70%
- Intan (1,5 tahun) – luka lecet pada jari tengah kiri. Awalnya dirawat di RS Hermina, kini dipindahkan ke RS UIN Jakarta.
Tetangga korban di TKP:
- Taslimah – luka memar di kepala, mengalami trauma
- Saniah – luka trauma
- Emilia – luka trauma
Pihak medis menyebut beberapa korban masih membutuhkan perawatan lanjutan, khususnya yang mengalami luka bakar parah.
Dampak Sosial dan Penanganan
Ledakan ini membuat suasana lingkungan berubah drastis. Wilayah yang semula tenang kini dipenuhi aktivitas aparat, relawan, dan tim medis. Sejumlah lembaga sosial juga mulai menyalurkan bantuan, baik berupa logistik, obat-obatan, maupun dukungan psikososial.
Pemerintah berharap pemulihan bisa berjalan cepat agar warga terdampak dapat kembali beraktivitas normal. Meski begitu, penyelidikan terkait penyebab pasti ledakan masih dilakukan aparat kepolisian.
Peristiwa di Pamulang menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya gas rumah tangga. Pemerintah berjanji terus mendampingi warga hingga seluruh korban mendapatkan hunian sementara dan rumah-rumah yang rusak dapat diperbaiki.
Saat ini, fokus utama adalah penanganan medis korban luka dan pemulihan kehidupan para pengungsi yang masih berjuang melewati masa sulit pasca-tragedi.