10 Tanda Awal Diabetes yang Harus Diwaspadai Menurut WHO

TRIBUNGROUP.NETOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkap fakta mengkhawatirkan: jumlah penderita diabetes di dunia meningkat hingga empat kali lipat dalam beberapa dekade terakhir. Kondisi ini tidak lepas dari pola hidup modern yang serba praktis, kurang gerak, serta konsumsi makanan olahan tinggi gula dan lemak.

Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan bahwa tren diabetes global erat kaitannya dengan meningkatnya obesitas, maraknya pemasaran makanan tidak sehat, hingga keterbatasan akses terhadap pola hidup sehat.

Di sisi lain, dokter metabolik sekaligus fisioterapis olahraga, Dr. Sudhanshu Rai, menjelaskan bahwa banyak orang sering tidak sadar sudah mengalami gejala awal diabetes. Padahal, tanda-tanda awal ini penting dikenali agar masyarakat bisa segera mengambil tindakan pencegahan.

Mengapa Penting Mengenali Gejala Awal Diabetes?

Diabetes adalah penyakit metabolik kronis ketika tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan baik atau tidak mampu memanfaatkannya secara efektif. Jika tidak ditangani sejak dini, komplikasi serius dapat terjadi, mulai dari kerusakan saraf, gangguan penglihatan, hingga risiko penyakit jantung.

Mengenali tanda awal gula darah tinggi dapat membantu seseorang melakukan pemeriksaan medis lebih cepat, mengubah pola makan, dan menjaga gaya hidup agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.

10 Tanda Awal Gula Darah Tinggi

Berikut daftar gejala awal diabetes yang perlu diperhatikan menurut Dr. Rai dan berbagai studi medis:

1. Sering Buang Air Kecil

Kadar gula darah tinggi membuat ginjal bekerja ekstra keras membuang kelebihan glukosa melalui urine. Hal ini menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari.

2. Kerap Merasa Haus

Sering buang air kecil menyebabkan cairan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita akan merasa haus terus-menerus meskipun sudah banyak minum. Kondisi ini disebut polidipsia, salah satu tanda klasik diabetes.

Berita Lain  Ternyata Inilah Bahaya Minum Air Sambil Berdiri!

3. Penglihatan Kabur

Hiperglikemia dapat memengaruhi lensa mata dan merusak pembuluh darah kecil di retina. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi retinopati diabetik yang berpotensi menyebabkan kebutaan.

4. Luka yang Sulit Sembuh

Diabetes memperlambat proses penyembuhan luka akibat sirkulasi darah yang terganggu dan melemahnya sistem imun. Luka kecil bisa berkembang menjadi infeksi serius jika tidak dirawat dengan benar.

5. Kesemutan atau Mati Rasa di Kaki

Kadar gula darah tinggi kronis dapat merusak saraf, kondisi yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Gejalanya berupa kesemutan, rasa terbakar, atau mati rasa, terutama di area kaki.

6. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas

Tubuh yang tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi akan memecah otot dan lemak. Hal ini memicu penurunan berat badan drastis meskipun pola makan tidak berubah.

7. Bau Napas Seperti Buah

Ketika tubuh membakar lemak sebagai energi karena kekurangan insulin, terbentuklah zat keton. Penumpukan keton bisa membuat napas beraroma manis atau seperti buah, tanda awal ketoasidosis diabetik.

8. Infeksi yang Berulang

Gula darah tinggi melemahkan pertahanan imun tubuh, sehingga penderita lebih rentan mengalami infeksi berulang. Infeksi yang sering terjadi biasanya pada kulit, saluran kemih, hingga saluran pernapasan.

9. Muncul Bercak Gelap di Kulit

Kondisi ini dikenal sebagai akantosis nigrikans, ditandai dengan bercak gelap, tebal, dan kadang terasa kasar di lipatan tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Gejala ini sering berkaitan dengan resistensi insulin.

10. Rasa Lapar yang Ekstrem

Meski kadar gula darah tinggi, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa dengan baik. Akibatnya, otak terus mengirim sinyal lapar sehingga penderita merasa ingin makan terus-menerus.

Berita Lain  Peringatan! Inilah Akibat Fatal Jika Jari Suami Masuk ke Istri?

Langkah Pencegahan dan Pentingnya Deteksi Dini

Menurut WHO, kunci pencegahan diabetes adalah perubahan gaya hidup sederhana namun konsisten. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengurangi konsumsi gula tambahan dan makanan olahan.
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengatur pola tidur yang cukup dan teratur.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes.

Kasus diabetes dunia meningkat drastis, dan Indonesia termasuk negara dengan risiko tinggi. Mengenali tanda awal gula darah tinggi menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi serius. Gejala seperti sering buang air kecil, mudah haus, penglihatan kabur, hingga luka sulit sembuh sebaiknya tidak diabaikan.

Kesadaran dan deteksi dini akan membuat penanganan diabetes lebih efektif. Seperti yang dikatakan Dr. Rai, “Dengarkan tubuh Anda dan ambil tindakan sejak dini.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *