TRIBUNGROUP.NET – Sekitar 40% warga di Kenya tercatat jatuh dalam kemiskinan dan angka ini semakin terpuruk, dengan melonjaknya biaya hidup di sana serta keterbatasan lapangan kerja dan skandal korupsi yang terus – terusan terjadi.
Negara di Afrika Timur ini menjadi bukti mengenai ekonomi yang semakin anjlok di Kawasan tersebut membuat para warganya menghadapi tantangan yang besar untuk melewati hari dan tahun yang sulit. Kekecewaan masyarakat juga sangat di tunjukan melalui protes mematikan yang berlangsung pada Juni Tahun lalu dengan penerapan pajak baru RUU Keuangan Presiden William Ruto.
Meskipun beberapa kebijakan pajak dibatalkan olehnya, tidak sedikit warga di Kenya yang masih harus berjuang keras lebih dari sebelumnya dikarenakan faktor ekonomi mereka yakni Sektor Pertanian, Jasa dan Pariwisata semakin menurun.
Untuk mencapai status negara yang berpendapatan menegah, Kenya membutuhkan investasi namun negara tersebut juga terlilit utang yang lebih besar dan alokasi dana terpaksa digunakan untuk membayarkan hutang tersebut daripada digunakan untuk kesehatan dan pendidikan di negaranya.
Lembaga seperti IMF sendiri mengatakan bahwa negara Kenya tidak akan memiliki pilihan yang banyak dan harus menaikkan pajaknya demi memenuhi kebutuhan warganya yang terus meningkat per tahun nya.
“Kita sudah mencapai batas berapa banyak pajak yang tersedia dan harus ditanggung oleh warga di Kenya. Gagasan bahwa Anda dapat menaikkan pajak untuk menutupi inefisiensi dari pemerintahan sudah tidak dianggap tidak digunakan dengan baik oleh warga Kenya.” Ucap Kwame Owino dari Institute for Economic Affairs.