TRIBUN GROUP – Dampak dugaan penipuan Wedding Organizer (WO) Ayu Puspita merambah ke para vendor yang bekerja sama. Salah satu korban yang kini mengadu adalah make-up artist (MUA) Anggie Novita dari Anggien_Make up, yang mengklaim mengalami kerugian hingga Rp 33,15 juta akibat pembayaran jasa yang tak kunjung cair.
Anggie mengungkapkan kerugiannya berasal dari pembayaran 14 event pekerjaannya selama November 2025 yang belum ditunaikan oleh pihak WO. “Per November ini aku telat menerima pembayarannya. Alasannya katanya karena ada kendala, katanya ada keterlambatan pembayaran,” ujarnya saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (9/12).
Menurut pengakuannya, ia telah bekerja sama dengan WO Ayu Puspita sejak tahun 2022. Pola keterlambatan pembayaran mulai terjadi sejak Agustus 2025, awalnya hanya terlambat satu hingga dua hari dari kesepakatan pembayaran H+7. Namun, kondisi memburuk hingga pembayaran untuk seluruh pekerjaan November mandek total.
Ia baru menyadari ada masalah serius dalam operasional WO tersebut setelah mendapat informasi bahwa sejumlah resepsi pernikahan yang ditangani mengalami kendala, seperti katering yang tidak datang. “Baru pertama kali kayak begini. Kaget banget sih, kayak nggak nyangka, soalnya sebelumnya kan aman-aman aja ya,” tutur Anggie.
Kerugian ini berdampak langsung pada rencana pribadinya. Anggie mengaku dana yang belum diterima itu seharusnya dialokasikan untuk biaya persalinannya. “Iya (untuk lahiran), lumayan pusing juga. Harusnya aku dapat event di vendor WO lain ini tanggalnya sudah ke-hold sama si yang tersebut,” ungkapnya.
Kini, ia berharap penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian dapat memberikan kejelasan dan memulihkan haknya. “Aku minta hak aku dibayar aja sih,” tambah Anggie. Kasus ini semakin menunjukkan skala masalah yang ditimbulkan WO Ayu Puspita, yang tidak hanya merugikan calon pengantin, tetapi juga merusak mata rantai bisnis para vendor yang terlibat. (***)
