TRIBUNGROUP.NET – Liverpool mendatangkan Florian Wirtz dengan biaya fantastis, mencapai 116 juta paun, pada bursa transfer musim panas 2025. Namun, setelah lebih dari tiga bulan berseragam The Reds, publik Anfield belum melihat kontribusi berarti dari bintang muda Jerman tersebut. Perjalanan adaptasi Wirtz di Inggris tampaknya masih panjang dan membutuhkan kesabaran dari klub maupun penggemar.
Awal yang Berat di Premier League
Dari tujuh pertandingan resmi pertamanya, Wirtz belum mencatatkan gol maupun assist. Satu-satunya kontribusi nyata hanya sebuah assist di ajang Community Shield melawan Crystal Palace, yang bahkan dianggap sekadar pertandingan persahabatan. Pada laga debut derby Merseyside, ia tidak turun sebagai starter, melainkan hanya duduk di bangku cadangan dan menyaksikan rekan-rekannya meraih kemenangan tanpa dirinya.
Situasi ini membuat banyak pihak mulai meragukan apakah Wirtz bisa segera membuktikan kualitasnya. Perubahan besar di skuad Liverpool, ritme kompetisi Premier League yang jauh lebih cepat dibanding Bundesliga, serta persaingan ketat di lini serang Arne Slot membuatnya terlihat kesulitan setiap kali mendapat kesempatan tampil. Sejauh ini, perannya lebih sering menjadi pelengkap ketimbang pembeda.
Meski demikian, peluang Wirtz bersinar masih terbuka lebar. Start sempurna Liverpool di berbagai kompetisi musim ini turut mengurangi tekanan terhadapnya. Arne Slot menegaskan bahwa adaptasi pemain muda, terlebih yang datang dari liga berbeda, membutuhkan waktu.
Bukan hanya Wirtz yang mengalami masa transisi sulit. Beberapa legenda Premier League seperti Dennis Bergkamp dan Robert Pires juga sempat kesulitan di musim perdana sebelum akhirnya menjadi sosok penting bagi Arsenal. Di sisi lain, ada pula pemain seperti Juan Sebastian Veron, Shinji Kagawa, dan Henrikh Mkhitaryan yang gagal menyesuaikan diri dengan intensitas sepak bola Inggris.
Perbedaan utama terletak pada tempo permainan. Bundesliga dikenal memiliki irama lebih lambat serta jadwal pertandingan yang tidak sepadat Premier League. Hal itu membuat banyak pemain Jerman kesulitan beradaptasi dengan tuntutan fisik dan mental di Inggris. Bagi Wirtz yang baru berusia 22 tahun, fase ini menjadi ujian besar dalam kariernya.
Menolak Man City dan Bayern Demi The Reds
Menariknya, Wirtz sejatinya memiliki opsi bergabung dengan Manchester City atau kembali ke Jerman bersama Bayern Munchen. Di Etihad, Pep Guardiola bahkan menyiapkan peran khusus sebagai penerus Kevin De Bruyne yang hengkang ke Napoli. Sementara itu, Bayern menjanjikan duet mematikan bersama Harry Kane di lini serang.
Namun, Wirtz lebih memilih Liverpool karena tergoda proyek jangka panjang klub. Ia ingin menjadi motor utama dalam skema serangan The Reds di masa depan. Sayangnya, rencana besar itu belum sepenuhnya berjalan mulus.
Skuad Liverpool tengah berada dalam fase transisi besar. Enam pemain baru direkrut, sementara enam pilar lama meninggalkan Anfield. Kehilangan Diogo Jota akibat tragedi juga memperparah situasi. Meski Hugo Ekitike langsung tampil impresif dengan empat gol dari tujuh laga, rekrutan lain seperti Milos Kerkez dan Jeremie Frimpong belum konsisten, sedangkan Alexander Isak masih menyesuaikan kondisi fisiknya.
Dalam kondisi demikian, Wirtz menjadi pemain baru yang dianggap paling mengecewakan sejauh ini. Walau begitu, performa stabil para pemain lama seperti Dominik Szoboszlai, Ryan Gravenberch, dan Virgil van Dijk menjaga Liverpool tetap tampil sempurna. Hal ini membuat Wirtz belum menjadi sorotan besar meski kontribusinya masih minim.
Harapan Jangka Panjang
Liverpool jelas menaruh harapan besar pada Wirtz, mengingat biaya transfernya yang fantastis. Namun, kesuksesan jangka panjang jauh lebih penting ketimbang hasil instan. Jika merujuk pada pengalaman pemain lain, masa adaptasi di Inggris bisa menjadi batu loncatan sebelum mencapai puncak performa.
Arne Slot percaya bahwa dengan usia muda, bakat besar, dan waktu yang cukup, Wirtz akan berkembang menjadi sosok penting bagi Liverpool. Saat ini, yang dibutuhkan hanyalah kesabaran untuk menunggu momen ledakan sang playmaker.
Bagi publik Anfield, perjalanan panjang Wirtz mungkin terasa mengecewakan di awal, tetapi jika proses adaptasi berjalan baik, ia berpotensi menjadi investasi berharga dan simbol era baru The Reds di bawah asuhan Slot.