Jeka Saragih Ribut dengan Petugas Bandara Soetta Gara-Gara Penumpang Merokok

TRIBUNGROUP.NETPetarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih, kembali menjadi sorotan publik. Bukan karena prestasinya di ring oktagon, melainkan karena keributannya dengan seorang petugas Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Kejadian ini viral di media sosial setelah sebuah video memperlihatkan Jeka beradu mulut dengan petugas bandara lantaran ada penumpang yang kedapatan merokok di area apron.

Dalam video berdurasi singkat yang beredar, Jeka tampak menahan emosi sambil membawa koper. Ia menegur petugas yang tiba-tiba marah tanpa alasan jelas. “Aku ada ngomong sama kau enggak?” terdengar Jeka berkata dengan nada tinggi dalam video tersebut.

Jeka Saragih: “Saya Tidak Merokok, Tapi Saya yang Dimarahi”

Menanggapi kejadian tersebut, Jeka Saragih memberikan klarifikasi. Ia menyebut dirinya tidak mengenal orang yang merokok di apron dan merasa tidak pantas dimarahi oleh petugas bandara.
Menurutnya, petugas tersebut datang dengan sikap marah tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu.

“Ada petugas dari bandara turun dari mobilnya langsung marah ke yang merokok. Tapi entah kenapa dia malah datang ke saya dan marah-marah. Saya tidak ajak ngomong, kok saya yang dimarahi,” ujar Jeka, Rabu (8/10/2025).

Petarung asal Sumatera Utara ini mengaku tidak terima dengan perlakuan tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak merokok dan tidak mengenal penumpang yang melakukan pelanggaran itu.

“Aku bilang ke dia, ‘kau ngapain marah-marah sama saya? Aku enggak merokok, kok aku pula yang dimarahin?’ Penumpang yang merokok itu malah datang minta maaf ke saya,” lanjutnya.

Kronologi Kejadian: Pesawat Delay, Cekcok Terjadi di Apron

Insiden ini bermula ketika Jeka dan rombongan hendak pulang ke Medan menggunakan pesawat Lion Air sekitar pukul 10 pagi. Namun, pesawat mengalami kendala teknis sehingga tidak diizinkan terbang dan seluruh penumpang diminta turun dari pesawat.

Berita Lain  4 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo

Jeka mengatakan dirinya dan tim tidak mempermasalahkan keterlambatan penerbangan tersebut. Namun, saat berada di area apron setelah turun dari pesawat, keributan tak terduga pun terjadi.

“Pas mau take off, ternyata ada masalah di pesawat. Karena tidak dibolehkan terbang, kami disuruh turun. Saat itulah ada penumpang yang merokok, dan tiba-tiba petugas datang marah ke saya,” jelas Jeka kepada detikSumut.

Keributan tersebut sempat menarik perhatian penumpang lain dan direkam oleh beberapa orang di lokasi, sebelum akhirnya viral di media sosial. Banyak warganet membela Jeka karena menilai petugas tersebut salah sasaran dalam menegur.

Petugas Bandara Akhirnya Minta Maaf

Setelah sempat terjadi ketegangan, petugas bandara yang terlibat akhirnya menyadari kesalahannya.
Jeka mengungkapkan bahwa petugas tersebut mendatangi dirinya untuk meminta maaf setelah insiden mereda.

“Jam 12 siang kita mau terbang lagi, ternyata petugas yang sama datang ke saya dan minta maaf. Ya, namanya orang minta maaf ya saya maafkan,” tutur Jeka.

Dengan sikap tenang dan dewasa, Jeka menerima permintaan maaf tersebut. Ia menegaskan tidak ingin memperpanjang masalah, namun berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di fasilitas publik seperti bandara.

Aturan Larangan Merokok di Area Bandara

Sebagai informasi, merokok di area apron bandara merupakan pelanggaran berat. Apron merupakan wilayah terbatas dengan risiko tinggi karena adanya bahan bakar pesawat dan aktivitas operasional penerbangan.
Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II menegaskan bahwa hanya petugas berwenang yang boleh berada di area tersebut, dan merokok di sana dapat mengancam keselamatan penerbangan.

Meski demikian, masyarakat juga menyoroti sikap petugas bandara yang kurang profesional dalam menangani situasi. Banyak pihak berharap insiden ini menjadi pelajaran agar penegakan aturan dilakukan dengan tepat sasaran dan sopan.

Berita Lain  Viral! Pria Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air

Insiden antara Jeka Saragih dan petugas Bandara Soekarno-Hatta kini telah diselesaikan secara damai. Meski sempat tegang, kedua pihak akhirnya berdamai tanpa perlu proses hukum lebih lanjut.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya komunikasi dan etika dalam menjalankan tugas di area publik.

Bagi Jeka, kejadian ini menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, namun ia memilih untuk berbesar hati dan memaafkan.
Sementara bagi publik, insiden ini menjadi refleksi agar semua pihak tetap menjaga ketertiban dan keselamatan di lingkungan bandara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *