Heboh! BBM Diduga Tercampur Air, Pertamina Angkat Bicara

TRIBUNGROUP.NETJagat media sosial dihebohkan dengan sebuah unggahan yang memperlihatkan dugaan bensin tercampur air di salah satu SPBU Kebon Nanas, Kota Tangerang. Video yang pertama kali diunggah akun X @tkkdaritng itu menampilkan kondisi motor warga yang mendadak mogok usai mengisi bensin, hingga akhirnya menimbulkan tanda tanya besar mengenai kualitas bahan bakar yang beredar.

Dalam unggahan tersebut, disebutkan motor tiba-tiba mati setelah pengisian BBM jenis Pertamax. Pemilik kendaraan pun membawa motor itu ke bengkel untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Mulai dari pengecekan sensor TPS hingga fuel pump, semua dilakukan guna mencari sumber permasalahan. Namun, hasil yang mengejutkan justru baru ditemukan saat teknisi memutuskan memeriksa isi bensin di dalam tangki.

Dengan menggunakan selang bening, bensin disedot keluar dan ditampung dalam botol plastik transparan. Terlihat jelas cairan yang keluar bukan murni bensin, melainkan campuran yang didominasi air. “Setelah disedot, ternyata yang keluar adalah 50 persen air dan 50 persen bensin. Ini jadi penyebab motor tidak bisa menyala,” tulis narasi dalam unggahan tersebut.

Video itu kemudian viral dan memicu beragam komentar warganet. Banyak yang merasa khawatir jika kejadian serupa juga menimpa kendaraan lain. Bahkan, beberapa pengguna media sosial mendesak pihak Pertamina segera turun tangan untuk memastikan tidak ada praktik curang yang merugikan masyarakat.

Menurut penuturan akun tersebut, korban juga sudah mendatangi pihak pengelola SPBU Kebon Nanas untuk meminta pertanggungjawaban. Namun, pihak SPBU maupun Pertamina membantah adanya campuran air dalam BBM yang dijual. “Pihak Pertamina menyatakan tidak ada campuran Pertamax dengan air,” lanjut narasi video tersebut.

Merespons ramainya pemberitaan dan viralnya unggahan itu, PT Pertamina Patra Niaga melalui Corporate Secretary Roberth Marcelino Verieza Dumatubun memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa konsumen berhak menyampaikan keluhan apabila merasa mendapatkan BBM yang tidak sesuai kualitas. “Dugaan perlu diperjelas. Konsumen dapat menyampaikan keluhan dengan menunjukkan bukti struk pembelian di SPBU yang bersangkutan,” ujar Roberth saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Berita Lain  Diketahui Sudah Mualaf 2 Tahun Lalu, Richard Lee Masih Sering Ke Gereja

Roberth juga meminta masyarakat yang melaporkan kejadian serupa agar menyertakan nomor SPBU, sehingga investigasi bisa dilakukan lebih terarah. “Berat jenis air dan BBM berbeda. Dalam satu wadah, BBM akan berada di atas air. Itu bisa menjadi salah satu indikator dalam pemeriksaan,” jelasnya.

Pertamina, lanjut Roberth, secara rutin melakukan pengecekan kualitas bahan bakar di seluruh SPBU. Pemeriksaan harian dilakukan untuk memastikan distribusi BBM sampai ke konsumen dalam kondisi sesuai standar. “Untuk SPBU, dilakukan pengecekan setiap harinya agar kualitas BBM tetap terjaga,” tambahnya.

Meski demikian, Pertamina tetap membuka ruang bagi masyarakat untuk melaporkan dugaan adanya masalah dalam pasokan BBM. Pelaporan dapat dilakukan melalui Pertamina Call Center 135 dengan menyertakan data pendukung yang lengkap. “Apabila masyarakat melaporkan keluhan dengan data yang jelas dan bisa diverifikasi, kami akan melakukan pendalaman dan pemeriksaan,” tegas Roberth.

Kejadian ini jelas menjadi sorotan publik, sebab kualitas BBM berhubungan langsung dengan keamanan dan kenyamanan pengguna kendaraan bermotor. Jika benar ada campuran air, risikonya bukan hanya mogok mesin, tetapi juga kerusakan pada komponen vital kendaraan seperti injektor, fuel pump, hingga sistem pembakaran. Kerugian finansial pun bisa menimpa konsumen karena harus mengganti komponen yang rusak akibat bahan bakar tercemar.

Sementara itu, sebagian warganet meminta agar Pertamina bersikap transparan dalam menindaklanjuti kasus ini. Tidak sedikit yang menyarankan agar ada investigasi independen dari lembaga pengawas energi atau perlindungan konsumen guna memastikan kebenaran kasus di Kebon Nanas.

Terlepas dari masih simpang siurnya fakta di lapangan, kasus dugaan bensin tercampur air ini menjadi peringatan bagi seluruh pihak. Konsumen diimbau untuk selalu menyimpan bukti transaksi saat mengisi BBM. Dengan begitu, apabila ada masalah, laporan yang disampaikan ke pihak berwenang akan lebih mudah diproses.

Berita Lain  Yusril Ungkap TNI Tak Bisa Laporkan Ferry Irwandi

Hingga kini, publik masih menantikan tindak lanjut resmi dari Pertamina terkait laporan viral tersebut. Apakah benar ada kelalaian di tingkat SPBU, atau justru ada faktor lain yang menyebabkan bensin bercampur air di tangki motor warga. Yang jelas, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan distribusi energi agar masyarakat tetap merasa aman dan terlindungi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *