TRIBUNGROUP.NET – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,0 mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor pada Sabtu (20/9/2025) malam. Getaran yang berpusat di darat itu dirasakan cukup jelas oleh warga hingga menimbulkan kepanikan sesaat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif dan diikuti puluhan gempa susulan.
Kronologi Gempa Sukabumi-Bogor
Gempa pertama terjadi pada pukul 23.47 WIB dengan kekuatan M 4,0. Episenter berada di darat, tepatnya 26 km timur laut Sukabumi, pada kedalaman 7 kilometer. BMKG mencatat koordinat pusat gempa di 6,76 Lintang Selatan dan 106,57 Bujur Timur.
Tak lama berselang, gempa susulan dengan magnitudo M 3,1 kembali terjadi di barat daya Kota Bogor, Jawa Barat, pada kedalaman 10 kilometer. Informasi resmi dari BMKG menyebutkan episenter gempa susulan itu berlokasi sekitar 27 km barat daya Bogor.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).
Dampak Gempa yang Terasa
Getaran gempa utama dirasakan cukup kuat oleh warga di sejumlah wilayah. Di Pamijahan, Kabupaten Bogor, kekuatan gempa terukur pada skala MMI III, yang artinya guncangan terasa nyata di dalam rumah, seolah-olah ada truk besar melintas.
Seorang warga bernama Wilda, yang tinggal di Pamijahan, mengaku sempat terkejut ketika rumahnya bergetar.
“Iya, jendela goyang,” ucap Wilda saat dihubungi.
Sementara di Pelabuhanratu, Sukabumi, guncangan terukur pada skala MMI II, di mana getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang dan benda ringan yang digantung terlihat bergoyang.
Gempa Susulan Terus Terjadi
BMKG melaporkan adanya 29 kali gempa susulan setelah gempa utama terjadi. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya dirasakan masyarakat.
“Kekuatan gempa susulan terbesar mencapai M 3,8, sedangkan yang terkecil M 1,9,” ungkap Daryono. Data ini tercatat hingga Minggu pagi pukul 06.00 WIB.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas sesar aktif di wilayah Jawa Barat bagian selatan masih cukup dinamis. BMKG meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan berikutnya, meskipun intensitasnya diprediksi melemah seiring waktu.
Penjelasan BMKG
Menurut Daryono, gempa yang terjadi termasuk kategori gempa dangkal, sehingga guncangannya lebih mudah dirasakan meski magnitudo tidak terlalu besar. Faktor ini pula yang menyebabkan warga Bogor dan Sukabumi langsung merasakan efek gempa meski pusatnya berada di darat dengan kedalaman hanya beberapa kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini akibat aktivitas sesar aktif yang memang masih aktif memicu guncangan di wilayah Jawa Barat bagian selatan,” tambahnya.
Imbauan untuk Warga
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan serius maupun korban jiwa akibat gempa Sukabumi-Bogor. Kendati demikian, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan terus mengikuti informasi resmi dari kanal BMKG.
Beberapa langkah sederhana juga dianjurkan, seperti memastikan kondisi rumah pasca-gempa, menjauh dari bangunan retak, serta menyiapkan jalur evakuasi jika guncangan kembali terjadi.
Catatan Tambahan
Fenomena gempa di Sukabumi bukan yang pertama kalinya. Wilayah selatan Jawa Barat memang dikenal rawan gempa akibat banyaknya patahan aktif. Oleh karena itu, BMKG terus meningkatkan sistem pemantauan dan memberikan peringatan dini agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana.
Gempa M 4,0 yang mengguncang Sukabumi dan Bogor pada Sabtu malam menjadi pengingat bahwa aktivitas sesar aktif di Jawa Barat masih patut diwaspadai. Dengan 29 kali gempa susulan, masyarakat diminta untuk tetap siaga, namun tidak panik. Informasi terkini dari BMKG menjadi pegangan utama agar langkah mitigasi bisa dilakukan dengan tepat.