Eksekusi Mati untuk Dalang Skema Ponzi Rp 5 Triliun yang Rugikan Puluhan Ribu Warga Iran

Eksekusi Mati untuk Dalang Skema Ponzi Rp 5 Triliun yang Rugikan Puluhan Ribu Warga Iran

TRIBUN GROUP – Otoritas Iran pada Minggu (7/12) mengeksekusi mati seorang pria yang divonis sebagai otak dari salah satu penipuan investasi terbesar dalam sejarah negara itu. Eksekusi dilakukan setelah Mahkamah Agung Iran menguatkan vonis hukuman mati terhadap terpidana.

Terpidana, Mohammad Reza Ghaffari, adalah pemilik perusahaan Rezaayat Khodro Taravat Novin. Ia dieksekusi gantung setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan “gangguan skala besar terhadap sistem ekonomi negara” dan menjalankan jaringan penipuan investasi.

Menurut laporan portal resmi kehakiman Iran, Mizan Online, skema penipuan yang dirancang Ghaffari dimulai pada 2013 di Provinsi Qazvin, Iran utara. Awalnya, modus operandi menawarkan mobil dengan harga jauh di bawah pasar melalui skema pembelian kolektif. Bisnis semu itu kemudian merambah ke sektor properti dan berbagai rencana investasi lainnya.

Jaksa penuntut menggambarkan skema ini sebagai skema Ponzi klasik, di mana dana dari investor baru digunakan untuk membayar “keuntungan” kepada peserta lama. Otoritas kehakiman memperkirakan total nilai penipuan mencapai sekitar 350 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5 triliun. Dari seluruh pelanggan yang tergiur, hanya sekitar empat persen yang benar-benar menerima kendaraan yang dijanjikan.

Skandal finansial ini telah menjerat puluhan ribu korban. Catatan pengadilan menunjukkan ada lebih dari 28.000 laporan dari masyarakat yang dirugikan, dengan 28 tersangka telah diseret ke meja hijau. Pejabat kehakiman menegaskan bahwa penipuan ini tidak hanya menghancurkan stabilitas keuangan korban, tetapi juga menimbulkan dampak sosial yang dalam, termasuk penyakit akibat stres dan keretakan hubungan dalam keluarga korban.

Pengadilan menyatakan bahwa upaya restitusi atau pengembalian dana kepada korban telah dilakukan, namun tampaknya tidak berhasil mengembalikan kerugian yang diderita puluhan ribu orang. Eksekusi terhadap Ghaffari menegaskan posisi keras pemerintah Iran dalam menindak kejahatan ekonomi yang dianggap merusak tatanan sosial dan stabilitas negara. (***)

Berita Lain  DPRD Gorontalo Wahyudin Viral, Harta Minus dan Disorot KPK

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *