TRIBUNGROUP.NET – Gelombang demonstrasi besar-besaran di Nepal pada Selasa (9/9/2025) berakhir dengan kericuhan hebat. Tidak hanya gedung parlemen dan rumah para pejabat yang menjadi sasaran, massa juga menyerbu Hotel Hilton Kathmandu, salah satu hotel mewah terbaru di ibu kota.
Hotel bintang lima yang baru beroperasi sejak Juli 2024 itu dibakar hingga api menjalar ke beberapa lantai. Petugas pemadam kebakaran Kathmandu menyebut sebagian infrastruktur hotel mengalami kerusakan parah.
“Tidak seorang pun membayangkan hal ini akan terjadi. Api merusak banyak bagian hotel,” ujar petugas damkar, Dua Ramesh Tamang, dikutip The New York Times. Ia mengaku belum tidur selama empat hari karena terus dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di berbagai lokasi, termasuk Hilton.
Sebanyak 25 tangki air digunakan untuk menjinakkan kobaran api. Dari rekaman udara yang dipublikasikan Asian News International, terlihat asap hitam mengepul dari salah satu sisi hotel, sementara sisi lain masih utuh meski hangus terbakar di beberapa lantai.
Diduga Terkait Keluarga Politikus Senior
Aksi anarkis itu dipicu rumor soal keterlibatan keluarga mantan Perdana Menteri Nepal, Sher Bahadur Deuba, dan istrinya yang kini menjabat Menteri Luar Negeri, Arzu Rana Deuba. Keduanya disebut memiliki saham mayoritas di Hotel Hilton Kathmandu.
Kemarahan massa semakin memuncak karena menilai gaya hidup glamor keluarga Deuba kontras dengan kondisi rakyat yang masih banyak hidup dalam kesusahan. Bahkan, rumah pasangan tersebut di Kathmandu ikut diserang. Laporan menyebut keduanya sempat dipukuli oleh massa.
Hotel Mewah Baru Setahun Beroperasi
Hotel Hilton Kathmandu berdiri megah di kawasan Naxal, jantung kota Kathmandu. Saat diresmikan pada Juli 2024 oleh Perdana Menteri KP Sharma Oli, hotel ini digadang-gadang akan menjadi ikon baru sektor pariwisata Nepal.
Dengan 172 kamar berbagai kelas, Hilton menawarkan fasilitas kelas dunia: spa, pusat kebugaran, lounge eksekutif, kolam renang outdoor, rooftop bar, restoran mewah, hingga ruang rapat berkapasitas besar. Hotel ini juga terkenal sebagai satu-satunya di Kathmandu dengan fasad kaca, memungkinkan tamu menikmati pemandangan pegunungan Himalaya langsung dari kamar.
Investasi pembangunan Hilton mencapai 8 miliar rupee Nepal (sekitar Rp 926 miliar), dikerjakan oleh Shankar Group selama tujuh tahun. Lokasinya strategis, hanya 4 kilometer dari Bandara Internasional Tribhuvan dan dekat dengan destinasi wisata populer.
Namun, harapan hotel ini menjadi simbol kemajuan pariwisata Nepal sirna begitu saja. Pasca serangan massa, banyak kamar hancur, furnitur mewah terbakar, dan kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.
Dampak Besar Bagi Pariwisata Nepal
Peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Nepal yang tengah berupaya bangkit pasca pandemi. Hilton Kathmandu sebelumnya diproyeksikan sebagai magnet wisatawan internasional. Kini, keberadaannya justru menyisakan puing-puing dan ketidakpastian.
Belum ada keterangan resmi dari manajemen Hilton maupun pemerintah Nepal mengenai langkah selanjutnya. Namun, publik menyoroti bagaimana kerusuhan sosial bisa dengan cepat menghancurkan salah satu aset pariwisata paling bergengsi di negara tersebut.