Tribungroup.net – Nasib mengenaskan dialami Bunga (15), bukan nama sebenarnya. Ia disekap selama dua minggu oleh empat pemuda di kawasan Ujungberung,Bandung. Para penyekap selain memerkosa juga menyiksa gadis tunawicara dan tunarungu ini.
Awalnya, Bunga berjalan-jalan di Alun-alun Bandung, Minggu (22/12). Saat itu ia berkenalan dengan dua pemuda. Setelah berkenalan, kedua pemuda itu mengajak Bunga jalan-jalan ke Cibiru.
Dari Cibiru, Bunga dibawa ke daerah Cinangka, Ujungberung. Di sebuah rumah di daerah itu Bunga disekap oleh para pelaku. Menurut pengakuan korban kepada petugas kepolisian, para pelaku mulai memerkosanya pada Selasa (24/12).
Sabtu itu, seorang pelaku memaksa Bunga, yang tercatat sebagai siswa kelas 2 SLB B Cicendo, untuk melayani hasratnya. Keesokan harinya, seorang pelaku lain mencoba kembali memerkosanya. Tapi korban menolak. Karena menolak, Bunga dipukul di bagian muka dan ditendang oleh pelaku.
Rabu (25/12), korban digilir oleh tiga pelaku lainnya. Kurang lebih dua minggu korban tak berdaya dan hanya bisa pasrah melayani nafsu bejat para pelaku.
Akhirnya, Kamis (26/12), korban dapat kabur saat para pelaku lengah. Bunga ditolong oleh seorang warga yang lantas mengantarnya ke rumah di kawasan Muhammad Toha, Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol.
Jumat (27/12) malam, korban bersama orang tuanya melapor ke Polwiltabes Bandung. Belakangan diketahui, selain diperkosa dan dianiaya, barang-barang milik korban juga dirampas, yakni ponsel dan dompet.
Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Bambang Suparsono, didampingi Kasat Reskrim AKBP Hendro Pandowo, menegaskan, pihaknya kini tengah memburu para pelaku. “Secepatnya kami akan tangkap mereka. Sejauh ini teridentifikasi ada dua pelaku,” tegasnya kepada wartawan, Jumat (27/12).
“Kami juga telah mendapat barang bukti berupa celana panjang dan baju korban. Celana dalam korban sudah dibuang oleh pelaku,” lanjut Kapolwiltabes