AI UGM LISA Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Begini Penjelasan Resmi Kampus

AI UGM LISA Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Begini Penjelasan Resmi Kampus

TRIBUNGROUP.NET – Jagat media sosial diramaikan dengan beredarnya video kecerdasan buatan milik Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA, yang memberikan jawaban keliru mengenai status Presiden Joko Widodo sebagai alumni UGM. Pernyataan LISA yang viral itu langsung memicu perhatian publik dan mendorong pihak kampus memberikan klarifikasi resmi.

Dalam video yang beredar, seseorang mengajukan pertanyaan kepada LISA: “jokowi alumni ugm”. LISA kemudian memberikan jawaban yang kontroversial:

“Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Beliau menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada pada Fakultas Kehutanan, tetapi tidak lulus dari sana. Sebagai seorang tokoh nasional, beliau memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Presiden Indonesia.”

Jawaban tersebut dinilai publik membingungkan dan kontradiktif, karena di satu sisi LISA menyebut Jokowi bukan alumni UGM, namun di sisi lain menyatakan bahwa beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan kampus tersebut.

Penjelasan Resmi dari UGM

Menanggapi ramainya perbincangan, Juru Bicara UGM, Dr. I Made Andi Arsana, memberikan klarifikasi resmi. Ia membenarkan bahwa LISA merupakan produk kecerdasan buatan yang dikembangkan UGM bekerja sama dengan perusahaan teknologi Botika.

“LISA merupakan bagian dari sebuah program komprehensif bertajuk UGM University Services yang dikembangkan oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM untuk memberikan layanan terintegrasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum,” ujar Made Andi dalam keterangan tertulis, Kamis (4/12).

Basis Data LISA Masih Terbatas

Andi menjelaskan bahwa LISA dirancang untuk menjawab pertanyaan seputar layanan internal UGM dan bukan untuk mengonfirmasi data pribadi, termasuk status alumni.

“Basis pengetahuan LISA terbatas pada data dan informasi internal UGM terkait akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri. Namun, tidak memuat data dan informasi pribadi,” jelasnya.

Berita Lain  Ericsson Hackathon 2025 Hasilkan Tiga Inovasi AI dan 5G Terbaik untuk Transformasi Industri Indonesia

Saat ini UGM baru melakukan soft launching terhadap LISA. Teknologi ini masih berada dalam tahap pengembangan dan terus disempurnakan melalui proses pelatihan berkelanjutan.

“LISA hadir dalam bentuk anjungan digital interaktif di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang bisa diakses publik untuk memperoleh informasi terkait UGM,” imbuhnya.

Seperti halnya AI lainnya, LISA belajar dari data internal maupun informasi dari internet. Namun, proses ini sangat bergantung pada kualitas dan akurasi data yang tersedia.

Penyebab Jawaban LISA Tidak Akurat

Made Andi mengakui bahwa jawaban LISA terkait status Presiden Jokowi adalah keliru dan menunjukkan adanya inkonsistensi.

“LISA menyatakan Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Menariknya, secara kontradiktif, LISA juga menyatakan bahwa Joko Widodo menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kehutanan UGM,” ujarnya.

Inkonsistensi kembali muncul ketika LISA menyebut Jokowi tidak lulus, padahal sebelumnya menyatakan telah menyelesaikan pendidikan.

“Ini menunjukkan bahwa LISA memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang kelulusan seseorang. Selain itu, ini menegaskan bahwa LISA masih dalam tahap belajar untuk terus meningkatkan kemampuannya,” tambahnya.

UGM Tegaskan Jokowi Adalah Alumni Resmi

Untuk mengakhiri polemik, UGM kembali menegaskan bahwa Joko Widodo benar-benar merupakan alumni Universitas Gadjah Mada. Pernyataan tersebut sejalan dengan informasi resmi yang sebelumnya telah disampaikan oleh Rektor UGM.

“UGM menegaskan bahwa informasi tentang status kelulusan Joko Widodo yang disampaikan LISA tidak akurat. UGM juga telah menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM,” pungkas Made Andi.

Dengan klarifikasi ini, UGM berharap publik memahami bahwa LISA masih dalam tahap penyempurnaan dan tidak semua informasi yang dihasilkannya dapat dijadikan rujukan, terutama yang berkaitan dengan data pribadi tokoh nasional. (***)

Berita Lain  Mensos Pastikan Pengadaan 15 Ribu Laptop untuk Sekolah Rakyat Transparan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *