Presiden Prabowo Minta Pengamanan Nataru Dilakukan Secara Humanis

Presiden Prabowo Minta Pengamanan Nataru Dilakukan Secara Humanis

TRIBUN GROUP – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago mengungkapkan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto agar pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dilaksanakan dengan pendekatan humanis, terpadu, dan antisipatif. Arahan ini menekankan keselamatan masyarakat dan stabilitas keamanan nasional sebagai prioritas utama.

“Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, pengamanan Natal dan Tahun Baru dilaksanakan secara terpadu, antisipatif, dan humanis dengan mengutamakan keselamatan masyarakat serta stabilitas keamanan,” ujar Djamari dalam konferensi pers usai rapat koordinasi persiapan di Kantor Kemenko Polkam, Selasa (23/12). Pernyataannya disiarkan secara resmi pada Rabu (24/12).

Djamari menyampaikan bahwa evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya mencatat mobilitas masyarakat yang sangat tinggi, mencapai sekitar 95 juta pelaku perjalanan. Meski demikian, kinerja pengamanan dinilai positif dengan adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas sekitar 25 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, serta penurunan jumlah korban sebesar 0,51 persen. Capaian ini menjadi acuan dalam menyusun langkah strategis untuk tahun ini.

Waspadai Potensi Kerawanan dan Ancaman Bencana Alam

Di balik optimisme tersebut, Djamari mengingatkan sejumlah potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara serius, terutama pada puncak arus mudik dan balik. “Peningkatan mobilitas masyarakat dalam periode libur panjang berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas, meningkatnya angka kecelakaan, serta gangguan keamanan berupa kejahatan jalanan dan praktik premanisme,” tegasnya.

Tidak hanya tantangan di jalan, Menko Polkam juga menyoroti ancaman bencana alam yang meningkat akibat cuaca ekstrem. Ia mengingatkan potensi gangguan cuaca di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

“Banjir dan longsor di Sumatera, bahkan di Jawa Tengah, telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur luas sehingga dibutuhkan respons dan perhatian serius dari kita semua,” kata Djamari, menekankan bahwa pola pengamanan Nataru kini juga harus mencakup mitigasi bencana.

Berita Lain  Presiden Prabowo Gelar Ratas Bahas Satgas Kawasan Hutan dan Kasus Ledakan SMA 72 Jakarta

Forkopimda Diminta Kompak dan Siap Siaga

Untuk menghadapi kompleksitas tantangan tersebut, Djamari menekankan pentingnya kesiapsiagaan lintas sektor yang terintegrasi. Ia meminta agar pengawasan terhadap sarana dan prasarana transportasi, termasuk kondisi pengemudi, dilakukan secara ketat.

“Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) harus bekerja secara terpadu dan kompak. Kekompakan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas di daerah. Jangan sampai keterlambatan kita melakukan pengamanan dan pertolongan terjadi karena kita tidak siap dari sejak awal,” pesannya.

Arahan Presiden yang humanis ini diharapkan dapat diimplementasikan dengan operasi pengamanan yang tidak hanya tegas dan profesional, tetapi juga mengedepankan pelayanan dan perlindungan terhadap warga negara dalam setiap aspek perjalanan dan perayaan mereka. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *