TRIBUN GROUP – Pasangan publik figur Ridwan Kamil dan Atalia Praratya secara resmi memulai proses perpisahan mereka. Mantan Gubernur Jawa Barat dan anggota DPR RI itu menjalani sesi mediasi gugatan cerai di luar Pengadilan Agama Bandung pada Jumat (19/12), dengan disaksikan mediator pengadilan dan didasari persetujuan hakim.
Kedua belah pihak, melalui kuasa hukum masing-masing, menegaskan komitmen untuk menyelesaikan proses perceraian secara harmonis dan tertib sesuai prosedur hukum. “Keduanya telah sepakat untuk berpisah secara baik-baik,” ujar Wenda Aluwi, kuasa hukum Ridwan Kamil, di Bandung.
Debi Agusfriansa, kuasa hukum Atalia Praratya, menambahkan bahwa keputusan ini diambil bersama dan kedua mantan pasangan telah bersepakat untuk tetap mengasuh anak-anak mereka secara bersama-sama (co-parenting).
Penegasan: Tidak Ada Pihak Ketiga dan Permintaan Menghormati Privasi
Dalam pernyataan tegas yang disampaikan para pengacara, dinyatakan bahwa perceraian ini murni merupakan keputusan bersama tanpa melibatkan pihak ketiga. Pernyataan ini sekaligus menepis berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.
“Kami tegaskan kembali, masing-masing pihak sepakat untuk berpisah secara baik-baik. Kami tegaskan pula bahwa ini adalah keputusan bersama, tidak ada sangkut pautnya dengan pihak ketiga, dan kedua pihak sepakat akan mengasuh anak secara bersama-sama,” jelas Debi Agusfriansa.
Mengenai alasan spesifik perceraian, kedua kuasa hukum memilih untuk tidak merincikan dan memohon kepada publik untuk menghormati ruang privasi klien mereka. “Di dalam isi gugatan tidak ada yang namanya pihak ketiga. Jadi ini murni, perpisahan ini murni karena keinginan kedua belah pihak,” tegas Debi.
Proses mediasi yang dilakukan di luar gedung pengadilan dipilih dengan pertimbangan kenyamanan dan kesibukan keduanya. Wenda Aluwi menyatakan bahwa seluruh rangkaian prosedur hukum akan dijalani dengan baik hingga menunggu putusan pengadilan.
Keputusan berpisahnya pasangan yang selama ini dikenal harmonis di mata publik ini tentu menyita perhatian. Namun, komitmen mereka untuk menjaga kerahasiaan alasan pribadi dan fokus pada pengasuhan anak menjadi poin utama yang disampaikan kepada publik. (***)