Banjir rob pesisir jakarta

Banjir Rob Harian Kampung Dadap Dinilai Peringatan Tenggelamnya Pesisir Jakarta

TANGERANG, 24 November 2025 – Intensitas banjir rob yang merendam Kampung Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, setiap hari dianggap sebagai peringatan serius atas ancaman tenggelamnya wilayah pesisir, termasuk Jakarta. Pola dan karakter banjir di Dadap disebut mirip dengan gejala awal yang menyebabkan tenggelamnya Desa Timbulsloko di Demak, Jawa Tengah.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati, menegaskan bahwa banjir rob di Kampung Dadap bukan semata-mata disebabkan oleh kenaikan muka air laut (sea level rise).

Reklamasi PIK Memperparah Kondisi

Susan menyampaikan bahwa potensi Jakarta tenggelam sangat besar, bahkan menilai kondisinya sudah melampaui apa yang bisa dibayangkan. “Memang tenggelamnya enggak akan terjadi di tahun depan, tapi setidaknya lihat lima tahun ke depan desa-desa tersebut bisa lebih tinggi terendamnya jadi perlahan tapi pasti tenggelamnya,” ujar Susan kepada Kompas.com, Jumat (21/11/2025).

Ia menjelaskan, kondisi banjir rob harian di Kampung Dadap diperparah oleh kegiatan reklamasi berskala besar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) yang posisinya berhadapan langsung dengan permukiman tersebut.

Menurut Susan, penimbunan pantai secara masif mengganggu aliran arus laut yang sebelumnya mengalir secara alami. “Reklamasi itu ada aktivitas penimbunan pantai, dia sudah pasti mengubah arus, biasanya ada arus tertentu yang melewati satu daerah, tapi karena adanya penimbunan di titik lain, arusnya menjadi berubah,” tuturnya.

Pasir Kerukan Hilangkan Pelindung Pantai

Perubahan arus laut akibat reklamasi membuat air laut lebih mudah meluap ke daratan. Akibatnya, saat cuaca buruk dan pasang tinggi, luapan air terjadi lebih cepat dan dengan ketinggian yang lebih ekstrem.

Susan menambahkan, dampak reklamasi tidak hanya dirasakan oleh Kampung Dadap. Daerah-daerah yang pasirnya dikeruk untuk keperluan proyek tersebut juga berpotensi mengalami hal serupa.

Berita Lain  Yusril Ungkap TNI Tak Bisa Laporkan Ferry Irwandi

“Sebenarnya kerusakannya bukan cuma di Dadap tapi di daerah yang pasirnya dikeruk (untuk reklamasi) di seputaran itu pasti tenggelam juga. Jadi, dampaknya double,” ujarnya. Ia menekankan, tidak ada teknologi yang mampu menggantikan peran penting dari pasir pantai yang berfungsi alami menahan arus, sehingga ketiadaan pasir menghilangkan pelindung alami daerah pesisir dari deburan air laut. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *