LUMAJANG, 20 November 2025 – Ratusan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpaksa bermalam dalam kondisi serba terbatas. Posko pengungsian darurat yang didirikan di ruang-ruang kelas SDN Supiturang 4 mulai penuh sesak dan para pengungsi mengeluhkan minimnya perlengkapan dasar, terutama alas dan perlengkapan tidur.
Warga yang menempati posko ini sebagian besar berasal dari Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, yang rumahnya mengalami kerusakan parah akibat terpaan material lahar dingin dan guguran awan panas. Banyak di antara mereka mengaku hanya bermodal pakaian di badan saat mengungsi karena harus menyelamatkan diri dalam situasi darurat.
Tidur Beralaskan Karpet Tipis dan Kardus
Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan puluhan pengungsi terpaksa tidur beralaskan karpet tipis dan tikar seadanya. Bahkan, beberapa pengungsi tampak menggunakan kardus bekas sebagai alas tidur untuk melindungi diri dari dingin lantai. Jumlah pengungsi yang terus bertambah sejak semalam memperparah kondisi, membuat ruang kelas dipenuhi sesak.
Ruhayah, salah satu warga Desa Supiturang yang rumahnya tertimbun material, mengaku tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. “Rumah saya tertimbun material. Saya hanya bawa pakaian yang dipakai. Di sini (posko) kami tidur seadanya. Banyak yang belum dapat selimut dan alas tidur,” ujar Ruhayah kepada Kompas.com, Kamis (20/11/2025).
Ia menambahkan, suhu yang dingin pada malam hari membuat banyak pengungsi, khususnya anak-anak dan lansia, merasa sangat tidak nyaman dan kesulitan untuk beristirahat. “Kalau malam tidak bisa tidur,” keluhnya.
Siti, pengungsi lain, menambahkan bahwa ia sangat membutuhkan selimut tambahan, pakaian ganti, serta perlengkapan kebersihan. “Sudah ingin ganti baju, kemarin cuma bawa baju ini, tidak ada gantinya,” kata Siti.
Distribusi Bantuan Masih Bertahap
Relawan yang bertugas di lokasi pengungsian, Soleh, menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan memang terus berdatangan ke Lumajang. Namun, distribusi logistik ke berbagai titik pengungsian masih dilakukan secara bertahap mengingat besarnya jumlah warga terdampak yang tersebar di beberapa posko.
“Distribusi bantuan terus berdatangan, mungkin masih gantian dengan posko (pengungsian) yang lain,” jelas Soleh.
Hingga berita ini diturunkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang masih terus melakukan pendataan kebutuhan prioritas. Pemerintah daerah juga mengkoordinasikan penyaluran logistik agar merata ke seluruh posko, termasuk SDN Supiturang 4. Warga diminta tetap berada di pengungsian mengingat kawasan sekitar Desa Supiturang masih ditetapkan dalam status berbahaya. (***)
