Jepang Tunda Pengakuan Palestina, Pilih Jaga Hubungan dengan AS dan Israel

TRIBUNGROUP.NETKeputusan Jepang untuk menunda langkah pengakuan terhadap negara Palestina menimbulkan sorotan internasional. Padahal, Negeri Sakura sebelumnya termasuk dalam jajaran negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Penundaan ini diyakini bukan tanpa alasan, melainkan erat kaitannya dengan upaya menjaga hubungan strategis dengan Amerika Serikat dan menghindari ketegangan dengan Israel.

Dilansir dari Japan Times pada Kamis (18/9/2025), informasi dari sumber internal pemerintah menyebutkan bahwa Tokyo saat ini masih berhati-hati dalam menentukan sikap resmi. Pemerintah menilai langkah pengakuan Palestina berpotensi memengaruhi stabilitas hubungan diplomatik dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat, yang hingga kini tetap konsisten menolak pengakuan negara Palestina secara sepihak.

Desas – Desus Penundaan

Kabar mengenai penundaan ini juga diperkuat oleh laporan surat kabar Asahi yang dikutip Reuters. Dalam laporan tersebut disebutkan, sumber dari internal pemerintahan Jepang enggan disebutkan namanya, namun membenarkan bahwa tekanan politik internasional menjadi faktor penting di balik keputusan tersebut.

Sementara itu, sejumlah negara Barat justru mengambil langkah berlawanan. Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia telah menyatakan komitmennya untuk mengakui Palestina dalam forum Majelis Umum PBB bulan ini. Pengakuan tersebut dianggap sebagai bentuk tekanan terhadap Israel, khususnya atas operasi militernya di Gaza yang memicu kritik global.

Tekanan terhadap Jepang juga datang langsung dari Washington. Menurut laporan diplomatik, Amerika Serikat telah meminta Jepang untuk menunda, bahkan membatalkan rencana pengakuan terhadap Palestina. AS menilai langkah semacam itu dapat memperumit situasi di Timur Tengah dan melemahkan posisi negosiasinya terhadap Israel.

Namun, tidak semua pihak sepakat dengan posisi Tokyo. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot dilaporkan oleh Kyodo News telah mendesak Jepang agar segera mengakui Palestina. Prancis menilai dukungan lebih luas dari negara-negara maju, termasuk Jepang, sangat diperlukan untuk memperkuat tekanan internasional terhadap Israel.

Berita Lain  Skala Eskalasi Serangan Irang Ke Titik Strategis Israel

Dari dalam negeri Jepang sendiri, suara resmi pemerintah disampaikan oleh Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi. Ia menegaskan bahwa Jepang memiliki rasa krisis mendalam terhadap operasi darat Israel di Gaza. Menurutnya, tindakan tersebut berisiko meruntuhkan pondasi solusi dua negara yang selama ini didorong sebagai jalan keluar terbaik bagi konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

Desakan Dari Jepang

“Jepang mendesak Israel untuk mengambil langkah nyata dalam menghentikan krisis kemanusiaan, termasuk ancaman kelaparan yang semakin memburuk,” ujar Hayashi. Ia menambahkan, Tokyo tetap konsisten mendorong adanya solusi dua negara yang adil dan dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Meski menunda pengakuan, Jepang tetap menunjukkan dukungan terhadap langkah-langkah diplomatik di forum internasional. Dalam pertemuan PBB terbaru, Jepang ikut mendukung resolusi yang menekankan pentingnya aksi konkret dan berjangka waktu menuju solusi dua negara. Sikap ini mencerminkan posisi Jepang yang mencoba menyeimbangkan antara tekanan global, kepentingan nasional, dan hubungan dengan sekutu strategis.

Di sisi lain, agenda diplomatik Jepang juga menjadi sorotan. Perdana Menteri Shigeru Ishiba dipastikan tidak akan hadir dalam sidang khusus mengenai Palestina yang dijadwalkan berlangsung di New York pada 22 September 2025 mendatang. Absennya Ishiba dinilai sebagai sinyal kehati-hatian Jepang untuk tidak mengambil posisi terlalu jauh dalam isu yang sensitif ini.

Banyak pengamat menilai keputusan Jepang berada di persimpangan. Di satu sisi, Jepang memiliki tradisi panjang dalam mendukung upaya perdamaian dan bantuan kemanusiaan di Timur Tengah. Namun, di sisi lain, kebutuhan menjaga hubungan erat dengan Amerika Serikat membuat Tokyo harus berhitung secara cermat sebelum mengambil langkah besar seperti pengakuan Palestina.

Bagi Palestina, dukungan negara-negara besar seperti Jepang tentu akan sangat berarti, baik secara simbolis maupun diplomatis. Pengakuan itu dapat memperkuat posisi Palestina di PBB sekaligus memberi tekanan tambahan kepada Israel untuk kembali ke meja perundingan.

Berita Lain  Serangan Balasan Israel Menargetkan Lokasi Produksi Senjata

Meski saat ini pengakuan resmi belum diberikan, sikap Jepang tetap menjadi perhatian dunia internasional. Dengan posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, langkah apapun yang diambil Tokyo berpotensi memberi dampak signifikan terhadap dinamika politik global, khususnya di kawasan Timur Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *