TRIBUNGROUP.NET – Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center/PTWC) resmi mencabut peringatan tsunami yang sempat dikeluarkan untuk wilayah pesisir Rusia, setelah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang lepas pantai Kamchatka pada Sabtu (13/9/2025) waktu setempat.
Dalam pernyataan terbarunya, PTWC menegaskan bahwa tidak ada risiko tsunami besar yang dipicu oleh gempa tersebut. “Ancaman tsunami kini telah berlalu,” demikian pernyataan resmi PTWC yang dikutip AFP.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa berada sekitar 111 kilometer di sebelah timur kota Petropavlovsk-Kamchatsky, pusat administrasi wilayah Kamchatka. Gempa terjadi di kedalaman 39,5 kilometer di bawah permukaan laut.
Awalnya, PTWC memperingatkan potensi gelombang “berbahaya” setinggi hingga 1 meter di beberapa pantai Rusia yang berdekatan dengan pusat gempa. Namun, berdasarkan pemantauan lanjutan, risiko tersebut tidak terealisasi.
Situasi Terkini di Kamchatka
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan serius akibat gempa. Namun, otoritas setempat tetap menempatkan semua layanan darurat dalam status siaga tinggi.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyatakan bahwa pemeriksaan sedang dilakukan terhadap fasilitas vital, termasuk bangunan tempat tinggal, untuk memastikan tidak ada kerusakan tersembunyi. “Semua layanan telah ditempatkan dalam siaga tinggi,” ungkap Solodov dalam keterangannya yang dikutip media Rusia, RT.com.
Kementerian Darurat Rusia di wilayah Sakhalin juga memperkirakan kemungkinan gelombang kecil, setinggi sekitar 50 sentimeter, mencapai Pulau Paramushir dan Shumshu di Distrik Sever-Kurilsky. Meski relatif rendah, warga di kawasan pantai tetap diimbau berhati-hati.
Gempa Susulan dan Potensi Bahaya
Seismolog memperingatkan bahwa gempa sebesar Magnitudo 7,4 masih berpotensi diikuti oleh gempa susulan. Otoritas setempat terus memantau aktivitas tektonik di lepas pantai Kamchatka, yang memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara seismik di dunia.
Wilayah Kamchatka berada di “Cincin Api Pasifik”, zona yang rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gempa kuat di kawasan ini sering kali berpotensi memicu tsunami lintas samudra.
Kilas Balik: Gempa Besar Juli 2025
Gempa kali ini terjadi beberapa bulan setelah guncangan dahsyat pada Juli 2025 lalu. Saat itu, gempa Magnitudo 8,8 menghantam Semenanjung Kamchatka, memicu tsunami setinggi empat meter yang menyebar hingga Samudra Pasifik dan memaksa evakuasi besar-besaran di sejumlah negara, termasuk Hawaii (AS) dan Jepang.
Bencana tersebut juga memicu peningkatan aktivitas vulkanik. Gunung Krasheninnikov meletus untuk pertama kalinya dalam 600 tahun, sementara Klyuchevskaya Sopka – salah satu gunung berapi tertinggi di Eurasia – mengalami letusan terdahsyat dalam 70 tahun terakhir.
Kewaspadaan Tetap Diperlukan
Meski peringatan tsunami kali ini telah dicabut, para ahli mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Sejarah mencatat bahwa kawasan Kamchatka kerap mengalami gempa susulan dalam beberapa hari hingga minggu setelah guncangan utama.
Pemerintah Rusia terus memantau situasi melalui jaringan seismik nasional dan berkoordinasi dengan lembaga internasional. Warga yang tinggal di kawasan pesisir diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan permukaan laut yang tidak biasa.
“Gempa ini mengingatkan kita bahwa Kamchatka adalah salah satu wilayah paling aktif secara geologis. Kesiapan menghadapi skenario terburuk, termasuk tsunami, tetap harus dijaga,” ujar seorang pakar seismologi dari Universitas Moskow.