TRIBUNGROUP.NET – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menanggapi isu mengenai kualitas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dinilai sebagian masyarakat mengalami kerusakan. Pernyataan ini muncul setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut kemungkinan kerusakan beras terjadi di gudang penyimpanan Bulog.
Sebagai langkah transparansi, Bulog berencana mengundang media untuk melihat langsung kondisi gudang serta proses penyimpanan beras SPHP. Agenda ini akan digelar pada Jumat mendatang.
Bulog Akan Buka Gudang untuk Media
Ahmad Rizal menegaskan pentingnya keterbukaan kepada publik terkait prosedur penyimpanan hingga pengemasan beras di gudang Bulog. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami bahwa proses yang dilakukan sudah sesuai standar.
“Rencana kami, hari Jumat akan mengajak teman-teman media untuk melihat di gudang Bulog. Mulai dari pemeliharaan bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, hingga proses pengemasan. Semua dilakukan dengan standar yang jelas,” ujar Rizal di Jakarta Selatan, Selasa (2/9/2025).
Ia memastikan beras yang dikemas Bulog telah melalui pengecekan ketat sehingga bebas dari kutu, bau, maupun perubahan warna. Transparansi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik bahwa Bulog bekerja secara profesional.
“Packaging kami pastikan supaya beras bersih, tidak berkutu, tidak berbau, dan tidak berwarna. Nanti akan dijelaskan secara detail di lapangan agar publik tahu bahwa Bulog benar-benar profesional dan mengutamakan kepentingan rakyat,” imbuhnya.
Standar Operasional Prosedur Jadi Pegangan
Lebih lanjut, Rizal menekankan bahwa seluruh tahapan penyimpanan hingga distribusi beras SPHP dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Kami maksimalkan semaksimal mungkin. SOP dan juknis dari Bapanas itu yang kami pegang. Semua prosedur dijalankan agar menjamin kualitas beras Bulog tetap baik saat sampai ke masyarakat,” tegasnya.
Terkait pernyataan Mentan Amran mengenai potensi kerusakan beras di gudang Bulog, Rizal menilai langkah paling tepat adalah menunjukkan kondisi nyata di lapangan. “Nanti kita lihat bersama-sama di gudang, supaya semua jelas,” tambahnya.
Respons Mentan Amran Sulaiman
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menanggapi keluhan sejumlah warga mengenai kualitas beras SPHP. Menurutnya, beras yang diproduksi petani pada dasarnya memiliki kualitas bagus. Namun, kerusakan bisa saja terjadi saat proses penyimpanan di gudang Bulog.
Amran menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir apabila menemukan beras SPHP rusak. Pemerintah memberikan solusi berupa penukaran langsung tanpa dipersulit.
“Kalau ditemukan beras rusak, bisa langsung ditukar. Ini diskresi saya sebagai Mentan. Produksi dari petani semuanya bagus, kalau ada masalah mungkin di penyimpanan. Bahkan meski sudah dibuka kemasan dan terlihat ada perubahan warna, tetap boleh ditukar,” jelas Amran di Kementerian Pertanian, Sabtu (30/8/2025).
Transparansi untuk Jaga Kepercayaan Publik
Langkah Bulog mengajak media meninjau gudang penyimpanan dinilai sebagai strategi penting untuk menjaga kepercayaan publik. Dengan menyaksikan langsung proses perawatan, masyarakat bisa memahami bahwa beras SPHP dikelola dengan mekanisme yang profesional.
Selain itu, adanya kebijakan penukaran beras rusak dari Mentan memberikan jaminan tambahan bagi konsumen. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga kualitas pangan sekaligus melindungi masyarakat dari potensi kerugian.
Kasus keluhan kualitas beras SPHP mendorong Bulog untuk meningkatkan transparansi sekaligus memperkuat komunikasi publik. Melalui pembukaan akses gudang bagi media, Bulog ingin membuktikan bahwa proses penyimpanan dan pengemasan dilakukan sesuai standar.
Di sisi lain, pernyataan Mentan Amran Sulaiman yang memperbolehkan penukaran beras rusak juga menjadi langkah solutif untuk melindungi konsumen. Sinergi ini diharapkan dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program SPHP sekaligus memastikan stabilisasi harga dan pasokan pangan nasional tetap terjaga.

