TRIBUNGROUP.NET – Air India, maskapai penerbangan di India menghadapi tantangan operasional terbesar mereka setelah otoritas penerbangan india memerintahkan pemeriksaan secara menyeluruh setelah kecelakaan tragis di Ahmedabad yang menewaskan 270 orang belakangan ini.
Saat itu pesawat maskapai yang bertujuan ke London mengalami kecelakaan saat lepas landas dan kini seluruh armada Boeing 787 di Air India terpaksa dihenti paksa untuk pemeriksaan.
New Delhi, 18 Juni 2025, Maskapai nasional Air India mengumumkan pemangkasan operasi internasional untuk armada pesawat berbadan lebar hingga 15% dalam beberapa minggu mendatang, seiring pemeriksaan teknis intensif terhadap pesawat mereka dan dampak luas dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Keputusan drastis ini muncul di tengah suasana berkabung nasional pasca kecelakaan tragis pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang menewaskan lebih dari 200 orang di Ahmedabad.
Pemangkasan Operasi dan Pemeriksaan Ketat
Data dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) menunjukkan bahwa 83 penerbangan pesawat berbadan lebar telah dibatalkan, termasuk 66 penerbangan Boeing Dreamliner. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur pencegahan menyeluruh, meskipun hingga kini tidak ditemukan masalah keamanan serius.
“Dampaknya seperti efek domino. Kami harus bertindak sangat hati-hati,” ujar seorang eksekutif Air India kepada Associated Press.
Air India mengonfirmasi bahwa 26 dari 33 unit pesawat Boeing 787-8 dan 787-9 telah dinyatakan aman, sementara sisanya — termasuk armada Boeing 777 — sedang dalam proses pemeriksaan menyeluruh.
Dampak Konflik Global: Wilayah Udara Ditutup
Selain inspeksi armada, penutupan wilayah udara di sejumlah negara Timur Tengah akibat konflik Iran-Israel turut memaksa maskapai menyesuaikan rute penerbangan internasional maupun domestik. Hal ini memperburuk tekanan operasional yang sudah berat akibat tragedi penerbangan terbaru.
Tragedi di Ahmedabad: 202 Korban Teridentifikasi Lewat DNA
Dalam tragedi memilukan yang masih dalam tahap investigasi, pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India jatuh dan meledak seperti bola api sesaat setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, Jumat lalu. Saksi mata menggambarkan pemandangan mengerikan: potongan tubuh dan serpihan pesawat berserakan, beberapa jenazah nyaris tidak dapat dikenali karena terbakar parah.
Upaya identifikasi korban memasuki fase penting: otoritas India telah berhasil mencocokkan 202 sampel DNA, memungkinkan keluarga korban untuk memulai proses pemakaman.
“Hingga pukul 2 siang, 202 sampel telah berhasil dicocokkan,” cuit Harsh Sanghavi, Menteri Dalam Negeri Gujarat, lewat platform X.
Proses ini memberikan secercah kejelasan bagi keluarga yang selama berhari-hari hidup dalam ketidakpastian.
Investigasi Internasional: Semua Mata pada Boeing
Investigasi atas penyebab kecelakaan kini melibatkan Aircraft Accident Investigation Bureau India, bekerja sama dengan pihak Inggris, Amerika Serikat, dan Boeing. Fokus penyelidikan saat ini adalah dua kotak hitam (cockpit voice recorder dan flight data recorder) yang berhasil ditemukan dan diekstraksi dari lokasi kejadian.
Tim investigasi kini menelusuri kemungkinan kegagalan sistemik atau cacat teknis, yang mungkin menjadi faktor pemicu tragedi fatal ini.
Tantangan Ganda untuk Air India
Tragedi di Ahmedabad dan meningkatnya ketegangan geopolitik telah menjadikan beberapa pekan terakhir sebagai salah satu momen tersulit dalam sejarah Air India. Maskapai pelat merah ini kini menghadapi tekanan keselamatan, logistik, reputasi publik, dan tuntutan transparansi internasional — semuanya dalam satu waktu.
Pemangkasan penerbangan berbadan lebar diharapkan bersifat sementara. Namun, masa depan Air India kini berada pada titik kritis — antara pemulihan dan kehilangan kepercayaan publik yang lebih besar.
Sementara dunia penerbangan India berduka, keluarga korban mulai menemukan kejelasan melalui hasil identifikasi. Di saat yang sama, para penyelidik bekerja tanpa henti, tak hanya untuk mencari kebenaran, tapi juga untuk memastikan tragedi seperti ini tidak terulang kembali.
Bagi Air India, ini adalah ujian integritas dan keselamatan — dan bagi publik, ini adalah pengingat bahwa setiap lepas landas membawa tanggung jawab yang tak ringan.