TRIBUNGROUP.NET – Global Firepower Index (GFP) adalah pemeringkatan kekuatan militer dunia yang berbasis pada lebih dari 60 indikator, termasuk jumlah pasukan, kekuatan angkatan laut, udara, darat, kapasitas logistik, teknologi militer, serta faktor-faktor non-militer seperti stabilitas ekonomi, letak geografis, dan ketersediaan sumber daya.
Nilai ideal pada GFP adalah 0.0000 (semakin kecil, semakin kuat). Berikut adalah daftar dan rincian Top 10 kekuatan militer di Asia per 2025:
1. China
PwrIndx: 0.0788 (peringkat 1 Asia, 2 dunia)
Personel Aktif: ±2 juta
Kekuatan Utama:
- 3.285 unit pesawat tempur
- 5.250 unit tank
- 340 kapal perang (termasuk 3 kapal induk)
- Kekuatan rudal nuklir yang terus berkembang
Catatan: China terus memperluas kehadiran militernya di Laut China Selatan, mengembangkan armada kapal induk, dan memperkuat sektor rudal hipersonik dan ruang angkasa.
2. India
PwrIndx: 0.1184 (peringkat 2 Asia, 4 dunia)
Personel Aktif: ±1.45 juta
Kekuatan Utama:
- 2.296 pesawat tempur
- 4.614 tank
- 295 kapal perang (termasuk 1 kapal induk)
- Program nuklir dan rudal balistik Agni
Catatan: India aktif memperkuat kerja sama militer dengan AS dan Rusia, serta mengembangkan industri pertahanan dalam negeri melalui program Make in India.
3. Korea Selatan
PwrIndx: 0.1656 (peringkat 3 Asia, 6 dunia)
Personel Aktif: ±555.000
Kekuatan Utama:
- 1.530 pesawat
- 2.760 tank
- 234 kapal laut
- Teknologi perang elektronik dan pertahanan rudal
Catatan: Korsel memiliki industri pertahanan canggih, termasuk produksi jet tempur KF-21 dan tank K2 Black Panther. Strategis karena berbatasan langsung dengan Korea Utara.
4. Jepang
PwrIndx: 0.1839 (peringkat 4 Asia, 7 dunia)
Personel Aktif: ±240.000
Kekuatan Utama:
- 1.500+ pesawat
- 1.000+ tank ringan
- 155 kapal (termasuk kapal induk helikopter Izumo)
- Anggaran pertahanan terbesar ketiga di Asia
Catatan: Meski konstitusinya menekankan pertahanan, Jepang memperluas kemampuan militer melalui aliansi dengan AS dan pengembangan senjata jarak jauh.
5. Turki (wilayah transkontinental)
PwrIndx: 0.1902 (peringkat 5 Asia, 8 dunia)
Personel Aktif: ±425.000
Kekuatan Utama:
- 1.065 pesawat
- 2.622 tank
- 230 kapal
- Produksi drone tempur Bayraktar TB2
Catatan: Turki aktif dalam NATO dan memiliki kekuatan industri pertahanan domestik yang sedang naik daun, termasuk jet tempur KAAN.
6. Pakistan
PwrIndx: 0.2513 (peringkat 6 Asia, 9 dunia)
Personel Aktif: ±654.000
Kekuatan Utama:
- 1.441 pesawat
- 3.742 tank
- 114 kapal
- Kekuatan nuklir aktif
Catatan: Pakistan memiliki aliansi pertahanan dengan China, aktif di kawasan perbatasan Kashmir, dan mengembangkan rudal balistik Shaheen.
7. Indonesia
PwrIndx: 0.2557 (peringkat 7 Asia, 13 dunia)
Personel Aktif: ±400.000
Kekuatan Utama:
- 467 pesawat
- 332 tank
- 324 kapal laut (terbanyak di Asia Tenggara)
- Kemampuan pertahanan laut dan udara sedang dikembangkan
Catatan: Satu-satunya negara Asia Tenggara di top 10. RI memperkuat posisi geopolitik di Indo-Pasifik, meningkatkan kerja sama militer dengan AS, Jepang, dan Prancis.
8. Israel
PwrIndx: 0.2661 (peringkat 8 Asia, 16 dunia)
Personel Aktif: ±170.000
Kekuatan Utama:
- 612 pesawat
- 1.760 tank
- Sistem pertahanan Iron Dome, David’s Sling
- Program nuklir tidak resmi
Catatan: Militer Israel terkenal dengan keunggulan teknologi dan pertahanan berlapis, meskipun secara jumlah kecil, sangat efisien dan teruji tempur.
9. Iran
PwrIndx: 0.3048 (peringkat 9 Asia, 17 dunia)
Personel Aktif: ±610.000
Kekuatan Utama:
- 541 pesawat
- 1.600 tank
- 101 kapal
- Kekuatan rudal balistik dan drone (Shahed, Fattah)
Catatan: Meski terkena sanksi, Iran membangun kemampuan asimetris kuat, seperti rudal jarak jauh, drone kamikaze, dan proxy regional.
10. Taiwan
PwrIndx: 0.3988 (peringkat 10 Asia, 22 dunia)
Personel Aktif: ±170.000
Kekuatan Utama:
- 739 pesawat
- 1.100 tank
- 117 kapal
- Dukungan teknologi dari AS
Catatan: Fokus pada pertahanan terhadap potensi invasi Tiongkok. Memperkuat angkatan laut dan sistem rudal pertahanan pantai.
China dan India mendominasi kekuatan militer Asia secara kuantitatif dan strategis. Sementara negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Israel unggul dalam teknologi dan efisiensi sistem senjata. Indonesia menunjukkan kemajuan besar dan mulai diakui sebagai kekuatan militer utama di Asia Tenggara.
📌 Catatan: Ranking GFP bukan hanya soal jumlah senjata, tapi kombinasi kekuatan aktual, efisiensi logistik, ekonomi pertahanan, dan kesiapan strategis.